Friday, February 27, 2015

Penanganan Lahan Sempit dengan Hidroponik

Hidroponik

Dahulu ketika berbicara tentang bercocok tanam, maka yang selalu terbayang adalah luas/bentuk lahan yang akan digunakan untuk usaha tersebut. Yang timbul dalam ingatan adalah bagaimana lelahnya mengolah lahan, kotornya badan  terkena lumpur atau tanah. Belum lagi legamnya badan karena terkena sinar matahari. Waah..pokoknya serba beratlah.
Bebarapa saat yang lalu saya mengunjungi anak saya yang meneruskan kuliahnya di Bogor. Saya dibawa berkeliling, mengunjungi tempat-tempat rekreasi dan mengunjungi mall yang dekat dengan KRB, Botani's Square mall. 
Di mall ini kami hanya singgah sebentar, melihat-lihat pakaian yang kebetulan sedang discount. Diantara banyaknya pakaian yang terpajang, ternyata ada juga baju yang cocok untuk anak-anak saya baik dari harga, kualitas maupun modelnya. 

Tuesday, February 24, 2015

Amalan yang menjamin masuk surga

Hari ini saya mendapatkan tausiah mengenai manusia sebagai ciptaan Sang Khalik. Manusia diciptakan dari tanah. pernyataan ini terdapat di dalam Al-Qur'an. CiptaanNya bukan hanya manusia yang berbentuk nyata, tetapi juga ada ciptaanNya yang tak nyata yaitu jin dan syaitan. Manusia, jin dan syaitan ini diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Ada pernyataan lain dari penciptaan manusia adalah dari air yang hina, sehingga kalaulah air ini diletakkan di jalan maka anjingpun tak mau memakannya.
Dari asal usul penciptaan ini, menggambarkan bahwa manusia dilarang untuk bersikap sombong. Allah swt sangat benci pada sifat sombong. Hal ini juga terdapat di dalam Al-Qur'an yaitu ketika Allah menyuruh syaitan untuk menyembah kepada Adam (manusia pertama yang diciptakan Allah yang berasal dari tanah). Syaitan yang merasa diciptakan dari api merasa tidak pantas untuk sujud kepada Adam. Kesombongan yang ditunjukkan oleh syaitan ini membuat Allah murka sehingga syaitan diusir dari surga.
Sebagai makhluk ciptaan, maka sikap sombong ini tidak pantas ada padanya, karena yang berhak mempunyai sifat sombong adalah yang Menciptakan yaitu Allah swt. Jadi pada dasarnya manusia (sesuai dari zat pembentuknya yaitu tanah) dan syaitan (yang diciptakan dari api) sangat tak pantas mempunyai sifat sombong. Sifat ini merupakan awal kejadian kemurkaan Allah dengan diusirnya syiatan dari surga.
Selain hal tersebut diatas, maka ada hal lain yang disampaikan dalam tausiah hari ini, yaitu tentang menghadapi mati. Kita sebagai makhluk ciptaanNya tak seharusnya takut dengan kematian. Karena kematian adalah hal yang pasti terjadi pada setiap makhluk. Yang perlu dijaga agar ketika kematian itu datang menjemput kita adalah persiapan menghadapi kematian tersebut. Perbanyak amal kebajikan, melaksanakan perintah-perintah Allah dan RasulNya yang sudah diajarkan secara langsung lewat perilaku kehidupan Rasulullah saw maupun perintah-perintah yang tercantum di dalam Al-Qur'an.
Untuk para wanita, mendapatkan surga dapat dilakukan melalui beberapa amal saleh yaitu  a). mendirikan sholat. b). melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. c). berbakti kepada suami. d).menunaikan zakat.
Sholat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Jika sholatnya baik, maka amalan yang lainpun akan mengikutinya. Dan jika sholatnya buruk, maka amalan yang lain juga akan dinilai buruk. Sholat yang diterima adalah sholat yang dimulai dari mandi sucinya. bersuci baik dari hadas kecil maupun hadast besar harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Ketika di kamar kecil, bersuci harus ditanya kepada hati, karena hati tak pernah berbohong. jika hati berkata belum bersih maka harus dibersihkan sampai bersih.
Nah untuk amalan mengenai berbakti kepada suami, merupakan amalan yang seharusnya dilakukan oleh setiap istri. Mengurus suami, anak dan keluarga adalah amalan mulia jika diniatkan karena Allah swt. Peran istri dalam keluarga adalah besar, Kesuksesan suami, ketentraman rumah tangga, keberhasilan anak-anak dalam hidupnya tak dapat dilepaskan dari kerja keras istri dalam mengurus rumah tangga. Oleh karena itu, wahai para istri, jangan malu ketika ditanya apa pekerjaanmu, kalau memang yang dilakukan adalah mengurus rumah tangga. Itu merupakan jaminan surga yang dijanjikan Allah kepada para istri yang berbakti kepada suami (keluarga).
Mengenai amalan sedekah/zakat/infak adalah merupakan amal shaleh yang akan membantu memudahkan kita ketika menghadapi sakaratul maut. Saat sakaratul maut sudah dekat, maka akan ditampakkan semua amalan-amalan, tempat yang akan menjadi tempat kita di akhirat. Sehingga pada saat itu tak ada batas yang menghalangi pandangan dari hal-hal yang akan kita hadapi di akhirat nanti. Oleh karena itu, ketika seseorang yang sesudah mengalami sakaratul maut, sangat mengharapkan agar dikembalikan ke dunia agar dapat memperbaiki amal shaleh terutama sholat dan sedekah/infaknya. Orang yang sangat banyak bersedekah akan dimudahkan ketika menghadapi sakaratul maut.

Semoga ini dapat menjadi catatan untuk peringatan terutama bagi diri pribadi. Aaamiiinn Ya rabbal 'alamin.  Barakallahu fiik......

Thursday, February 12, 2015

Pengalaman Menggunakan Bus Antar Kota

Perjalanan antar kota sering saya lakukan dengan menggunakan kendaraan umum (karena memang belum punya mobil pribadi sih). Kendaraan yg biasa saya gunakan adalah jenis kendaraan umum Damr*. Seperti diketahui bis antar kota ini merupakan angkutan darat yang hampir ada di semua kota-kota besar dan merupakan angkutan yang terjangkau bagi sebagian rakyat kita & merupakan perusahaan daerah. Dengan sendirinya para karyawan (penjual tiket, sopir) tentunya merupakan hasil saringan atau tes perusahaan tersebut.

Seperti diketahui kendaraan Damr* ini merupakan kendaraan yang termasuk modern (ada AC-nya). Nah, Saya punya pengalamaan agak menyesakkan dada. Bagaimana tidak, ketika saya sekeluarga mengunjungi sanak famili di salah satu kota dengan menggunakan Damr*, ternyata dengan anteng dan tenangnya sopir maupun kernetnya merokok dengan bebas. Kami merasa terganggu. Pada kondisi ini, siapapun tak sehat jika berada di ruangan ber AC dengan udara rokok di dalamnya. Kami protes. Tapi apa gerangan yang kami terima sebagai jawaban?

"Coba dibuka aja jendelanya."
"Perjalanan jauh bu... Ngantuk.. Jadi kami perlu merokok."
"Mulut asam bu kalau nda ngerokok.."

Kami sebagai konsumen komplain kepada atasannya (yang kami hubungi lewat no telp yang tercantum di tiketnya). Bagus sih tanggapannya, "tolong beritahu kami siapa namanya, berapa no polisi Damr* yang ibu naiki?" lega sedikit rasa hati.

Berikutnya saya pergi lagi ke luar kota.. Lagi-lagi menggunakan Damr*. Ternyata keadaannya sama aja dengan yang lalu. Tak ada perubahan... Sayang sekali.

Pengalaman baru kami dapatkan beberapa waktu yang lalu, tapi di kota lain di pulau Jawa. Ketika suami saya menggunakan Damr*, ada penumpang yang merokok. Sopirnya langsung berkata :
"Siapa yang merokok. keluar aja."

Pengertian, pengetahuan dan empati serta kesediaan untuk melayani dengan hati seharusnya juga menjadi salah satu point dasar untuk menerima seseorang berkerja untuk keselamatan orang lain misalnya dengan tidak merokok, minum miras, ngantuk dsb.