Thursday, February 12, 2015

Pengalaman Menggunakan Bus Antar Kota

Perjalanan antar kota sering saya lakukan dengan menggunakan kendaraan umum (karena memang belum punya mobil pribadi sih). Kendaraan yg biasa saya gunakan adalah jenis kendaraan umum Damr*. Seperti diketahui bis antar kota ini merupakan angkutan darat yang hampir ada di semua kota-kota besar dan merupakan angkutan yang terjangkau bagi sebagian rakyat kita & merupakan perusahaan daerah. Dengan sendirinya para karyawan (penjual tiket, sopir) tentunya merupakan hasil saringan atau tes perusahaan tersebut.

Seperti diketahui kendaraan Damr* ini merupakan kendaraan yang termasuk modern (ada AC-nya). Nah, Saya punya pengalamaan agak menyesakkan dada. Bagaimana tidak, ketika saya sekeluarga mengunjungi sanak famili di salah satu kota dengan menggunakan Damr*, ternyata dengan anteng dan tenangnya sopir maupun kernetnya merokok dengan bebas. Kami merasa terganggu. Pada kondisi ini, siapapun tak sehat jika berada di ruangan ber AC dengan udara rokok di dalamnya. Kami protes. Tapi apa gerangan yang kami terima sebagai jawaban?

"Coba dibuka aja jendelanya."
"Perjalanan jauh bu... Ngantuk.. Jadi kami perlu merokok."
"Mulut asam bu kalau nda ngerokok.."

Kami sebagai konsumen komplain kepada atasannya (yang kami hubungi lewat no telp yang tercantum di tiketnya). Bagus sih tanggapannya, "tolong beritahu kami siapa namanya, berapa no polisi Damr* yang ibu naiki?" lega sedikit rasa hati.

Berikutnya saya pergi lagi ke luar kota.. Lagi-lagi menggunakan Damr*. Ternyata keadaannya sama aja dengan yang lalu. Tak ada perubahan... Sayang sekali.

Pengalaman baru kami dapatkan beberapa waktu yang lalu, tapi di kota lain di pulau Jawa. Ketika suami saya menggunakan Damr*, ada penumpang yang merokok. Sopirnya langsung berkata :
"Siapa yang merokok. keluar aja."

Pengertian, pengetahuan dan empati serta kesediaan untuk melayani dengan hati seharusnya juga menjadi salah satu point dasar untuk menerima seseorang berkerja untuk keselamatan orang lain misalnya dengan tidak merokok, minum miras, ngantuk dsb.

2 comments: