Hari Selasa (21 April 2015), tausiah yang saya dapatkan adalah tentang ibu yang telah mengandung kita dengan susah payah (bukan karena saya ibu), tetapi ini memang terdapat di dalam Alqur'an Surah Al-Ahqaf (QS 46 : 15-18): Yang artinya:
Qs 46 : 15 " Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMU yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi, dan berilah aku , kebaikan yang akan mengalir sampai ke anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau kapada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim ".
Doa ini dapat dibaca setelah sujud syukur.
QS 46: 16 " Mereka itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan, dan (orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka".
QS 46 :17 " Dan orang yang berkata kepada orangtuanya "AH" Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan (dari kubur), padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu? lalu kedua orang tuanya memohon pertolongan kepada Allah (seraya berkata) " Celaka kamu, berimanlah! Sungguh janji Allah itu benar". lalu dia (anak itu) berkata, " Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu".
QS 46 : 18 " Mereka itu orang-orang yang telah pasti terkena ketetapan (azab) bersama umat-umat terdahulu sebelum mereka, dari (golongan) jin dan manusia. mereka adalah orang-orang yang merugi".
Selain hal tersebut di atas, tausiah itu juga mengenai curhat seorang ibu yang baru menerima cobaan dari Allah Subhanallahu wa ta'ala. Cobaan yang diberikan kepada seorang ibu yang mempunyai anak semata wayang yang sangat penurut kepada orang tuanya (anak sholehah). Anak tersayang ini meningggal pada umur muda (baru saja menyelesaikan kuliahnya. Ibu tersebut merasa sangat terpukul, dan merasa hampir-hampir tak mampu menerima cobaan tersebut.
Terdapat suatu janji Allah pada hambaNYA yang mendapat musibah tetapi dapat menerimanya dengan ikhlas dan sabar. Ikhlas karena itu semua adalah kehendakNYA, sabar karena ini merupakan ujian dari Allah dan dibalik keikhlasan dan kesabaran tersebut ada yang akan Allah Subhanallahu wa ta'ala berikan yaitu sebuah rumah di surga. Sebuah rumah yang diberi nama "Rumah Keberkahan".
Dan akhir dari tausiah hari itu adalah mencoba untuk menjadi orang yang sabar dan ikhlas. Sedangkan kesimpulan yang dapat diambil dari tausiah Al-Ahqaf adalah menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Bahagiakanlah dulu diri sendiri, Insya Allah, kebahagiaan yang terpancar dari diri kita akan menyebar ke orang lain. Orang yang berbahagia adalah orang yang merasa cukup dengan pemberian yang telah diterima. karena mempunyai keyakinan itulah yang terbaik yang diberikan Allah Subhanallahu wata'ala pada saat ini. Sedangkan orang yang tidak berbahagia adalah karena kita selalu menuntut lebih sehingga selalu tidak mensyukuri apa yang telah diterima sebelum dan saat ini. Ketidak puasan akan selalu menimbulkan keluhan. Keluhan ini adalah upaya syaitan agar manusia menjadi umat yang kufur nikmat. Mengeluh dan mengadulah hanya kepadaNYA, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Memberi dan Mengabulkan do'a. Allah Subhanallahhu wata'ala sangat menyukai umatNYA yang selalu menangis kepadaNYA...
Barakallahu fiik...
No comments:
Post a Comment